ADS

Cara Mengatasi Burung Perkut / Berkutut Di Serang Penyakit

Berbagai Penyakit Pada Burung Perkutut Dan Cara Mengatasinya Cara mengatasi burung perkut / berkutut di serang penyakit
Perkutut yang dipelihara sebagai burung piaraan dalam sangkar,jarang sakit. sehingga banyak timbul anggapan, bahwa perkutut tergolong burung yang tahan penyakit.anggapan itu sungguh tidak benar. lantaran sehatnya burung, semata-mata yaitu perhatian dari pemilik terhadap burungnya itu sangat baik, terutama terhadap perawatan kesehatannya. 

Selain itu perkutut yang dipelihara dalam sarang tunggal sangat jarang atau sama sekali tidak pernah kontak dengan burung lain secara langsung,sehingga kemungkinan tertular penyakit dari burung lain sangat kecil. 

Penularan penyakit lewat sentuhan tangan pun sangat kecil kemungkinannya,karena pemilik juga jarang memegang burungnya secara langsung. pemilik yang sayang terhadap burung piaraannya, niscaya tidak akan memperlihatkan masakan dan minum secara sembarangan, sehingga penularan penyakit lewat masakan dan minuman pun cukup kecil kemungkinannya.

Burung yang sakit bisa merugikan pemiliknya, lantaran ia tidak mau atau malas manggung.atau jikalau mau manggung, suaranya berubah rusak dan tidak jernih menyerupai biasanya.bisa juga burung itu menjadi cacat seumur hidup,dan jikalau penyakitnya parah, bisa mati.burung yang sakit bisa diketahui dengan mengamati penampilan dan tingkah lakunya,serta keadaan kotorannya.

Berbagai Penyakit Pada Burung Perkutut Dan Cara Mengatasinya

Beberapa macam penyakit perkutut yang cukup banyak terjadi antara lain :

1. Stres. 
Perkutut yang di bawa ke tempat jauh, contohnya dikirim sebagai dagangan atau mengikuti lomba di luar daerah, bisa terkena stres. stres itu timbul,karena ia terlalu lelah, makan minumnya berlangsung tidak teratur, dan merosot kondisi badannya. 

Burung yang dipelihara dirumah pun bisa juga terkena stress, jikalau ia mengalami perlakuan atau keadaan yang buruk. jikalau burung kaget, dan ketakutan mendengar bunyi gaduh,mengalami cuaca buruk (terkena hujan dan angin kencang, menderita lantaran suhu udara berubah ubah secara mendadak),ia juga bisa terkena stress. burung yang stres keadaannya lemah, lesu,tidak banyak bergerak dan malas manggung. 

Burung yang sedang mengalami pergantian bulu, bisa juga terkena stress.saat itu bulu badannya sedang rusak dan banyak yang rontok, kondisi badannya lemah, sehingga sangat rawanterhadap penyakit lain.

Burung stres membutuhkan perawatan yang baik, terutama terhadap perawatan kesehatannya.biarkanlah ia beristirahat di tempat yang damai dengan aman, jangan diganggu.gangguan cuaca buruk bisa diatasi dengan menaruh perkutut di ruangan rumah yang hangat jikalau perlu sangkarnya dikerudungi kain untuk menambah kehangatan. perhatikan mutu dan kebersihan masakan dan minumnya. obat anti stres bisa di campurkan dalam air minumnya biar kondisi badannya yang lemah cepat pulih menjadi segar.kalau kebetulan sedang mengalami pergantian bulu, perlakuan yang lebih baik sangat diperlukan.

Burung sehat yang dibawa ke tempat jauh, biar tidak stres, sebaiknya ditaruh dalam sangkar tunggal yang terselubung kain berwarna gelap, dan diangkut dengan memakai kendaraan beroda empat khusus atau kendaraan beroda empat pribadi. boleh juga ia dibawa dengan mempergunakan sangkar kotak terbuat dari karton dan sangkar susun,yang khusus digunakan untuk menaruh perkutut yang akan dibawa ketempat jauh. 

2. Bulu rontok.

Bisa juga rontoknya bulu itu lantaran salah perawatan atau pemeliharaan. Misalnya adanya gangguan penyakit kulit, sedang mengalami masa pergantian bulu, atau menderita penyakit kekurangan unsur tertentu dalam tubuhnya.

Rontok bulu lantaran penyakit, bisa disebabkan lantaran kutu, tungau, jamur kulit, atau benalu lain yang merusak bulu dn kulit. pertumbuhan bulunya itu akan kembali normal, jikalau biang penyakitnya dibasmi terlebih dahulu,serta rajin menjaga kebersihan sangkarnya. memandikan buung secara terpola dengan ramuan air bersih, daun sirih, dan kembang setaman, kemudian menggantangnya dipanas matahari, bisa mencegah kerusakan bulu oleh penyakit luar itu. perlakuan itu bisa membantu proses pergantian bulu,serta menciptakan bulu perkutut tumbuh lebih indah, dan cemerlang.

Cepat lambatnya proses pergantian bulu itu sangat tergantung oleh aneka macam hal di antaranya keadaan kesehatan burung bersangkutan, mutu masakan dan cara perawatan yang diberikan.burung yang gemuk badannya, proses pergantian bulunya umumnya lebih usang dibanding yang badannya normal.pemberian masakan yang cukup jumlahnya dan baik mutunya, sangat membantu pertumbuhan bulu yang rontok biar pulih normal. 

3. Pilek. 
Perkutut yang pilek tampak mengkorok (berdiri bulu badannya), mata terpejam menyerupai mengantuk,hidung berlendir, sering batuk-batuk dan menggeleng-gelengkan kepala, muka jerawat kemerahan.penyakit itu timbul lantaran cuaca yang buruk (musim pancaroba ), keadan sangkar yang lembab dan kotor, dan pemeliharaan yang kurang baik. burung yang pilek kondisi badannya cepat merosot, menggigil demam, dan tak bisa hinggap di tenggeran. biar cepat sembuh dan penyakitnya tidak menular pada burung lain yang sehat, pisahkan ia ditempat tersendiri yang higienis dan cukup hangat ruangannya. bersihkan muka dan hidungnya yang berlendir dengan boorwarter, dan obatilah dengan obat antistres dan antibiotik,misalnya Terafit capsul. 

4. Cacingan. 
Penyakit cacingan biasanya menyerang perkutut yang masih muda atau bakalan yang gres saja dibeli dari pasar. penyakit itu timbul lantaran masakan dan minumannya terkotori telur dan benih cacing.perkutut yang telah usang dipelihara dalam sangkar tunggal jarang terkena cacingan. mungkin karenaperawatannya yang baik, sehingga masakan dan minumannya terjamin kebersihannya. umumnya perkutut cukup umur lebih tahan terhadap cacingan di banding perkutut yang masih muda.  

Perkutut yang cacingan, encer dan anyir kotorannya. lama-lama kurus, lemah dn pucat badannya bulunya kusam dan susah terbang. nafsu makannya berkurang dan malas manggung. 

Penyakit itu bisa diobati dengan obat cacing dari toko. bisa dipergunakan contohnya combantrin yang 125 mg satu bijinya di bagi menjadi 1/8 bagian.untuk menjaga kesehatannya setiap 2-3 bln sekali perkutut perlu diobat cacing.supaya benih cacing gres yang di dalam tubuhnya itu mati.  

5. Mencret. 
Perkutut yang mencret cair kotorannya. jikalau warnanya kehijau-hijuan, besar kemungkinan ia terkena kolera. jikalau warnanya merah, besar kemungkinan terkena berak darah koksidiosis.kalau warnanya putih, ia terkena berak kapur atau berak putih pullorum. bisa juga penyakitnya itu disebabkan kedinginan, masuk angin, lantaran kuman-kuman yang berada dalam jalan masuk pencernaan meningkat aktivitasnya sehingga menimbulkan peradangan dan mencret.  

Burung yang mencret tampak lesu, kusam bulunya, terkulai sayapnya, lembap dan kotor bulu halus dan duburnya. badannya cepat sekali kurus. jikalau kebetulan cuaca udara buruk dan kondisi burung buruk penyakit bisa berkembang parah, sehingga kejang-kejang, lumpuh dan kemudian mati.

Kalau penyakitnya belum terlalu parah, ia bisa diobati dengan obat-obatan sulfa. bisa dipergunakan contohnya diavit atau teravit capsul, obat anti mencret yang khusus dipergunakan untuk perkutut dan burung ocehan.  

Penyakit mencret itu timbul lantaran sanitasi lingkungan yang jelek, masakan dan minumannya terkotori basil penyakit, atau penderita tertular oleh burung liar yang hinggap di sangkar untuk ikut makan dan minum.pencegahannya , jaga baik-baik kebersihan sangkar dan lingkungannya. makan dan minumnya, serta usahakan janagan hingga burung liar tiba mendekati sangkar atau sangkar perkutut. 

6. Pilar dan Cacar burung.
Pilar bekerjsama yaitu penyakit cacar pada burung, penyebabnya virus Borreliota avium jikalau ia menyerang jalan masuk pernafasan dan rongga mulut, penyakitnya disebut pilar paruh atau diphteri jikalau menyerang kulit muka, penyakitnya disebut pilar kulit atau cacar kulit. jikalau yang diserang kelopak mata, penyakitnya disebut pilar mata. jikalau yang serang kulit pada persendian kaki, penyakitnya di sebut pilar kaki.kalau yang diserang darah, penyakitnya disebut septikemia.

Perkutut yang terkena diphteri, lubang hidung dan mulutnya keluar lendir encer menyerupai ingus burung tampak sesak nafas,bersin-bersin dan menggeleng-gelengkan kepala menyerupai mau mengeluarkan sesuatu yang menyumbat jalan masuk pernafasannya. lendir yang mengering warna kuning kotor,baunya busuk, dan jikalau dibersihkan pakai air hangat pada kulit pecahan dalam rongga mulutnya akan tampak bekas-bekas luka. burung yang mati tampak menyerupai tercekik, lantaran jalan masuk pernafasannya tersumbat lendir.  

Pilar kulit ditandai dengan bintil-bintil kuning bernanah pada kulit muka atau kulit lain yang tidak ditumbuhi bulu bintil-bintil yang pecah mengeluarkan cairan bercampur adrah, dan luka berupa keropeng-keropeng merah kehitaman. pilar mata ditandai dengan mata jerawat dan tampak merah berair jikalau bengkaknya itu membesar dan pecah, mata burung bisa menjadi buta. pilar kaki menyerang persendian kaki , sehingga persendian kakinya jerawat dan lumpuh kakinya. burung yang terkena septikemia, biasanya mati mendadak. 

Penyakit pilar tidak ada obatnya. penderita yang berhasil sembuh akan menjadi kebal dan tidak akan terjangkit lagi untuk ke dua kalinya. infeksi sekunder oleh penyakit lain, terutama pada pilar kulit, bisa dibantu penyembuhannya dangan mengolesi luka itu pakai yodium tinctur. obat dioleskan pribadi pada luka.   

Penyakit pilar gampang sekali tersebar dan menular pada burung lain lewat udara, makanan, minuman atau dengan mediator hewan lain dan manusia. biar perkutut tetap sehat, dicegah burung liar( burung gereja, merpati, ayam )mendekati sangkar dan sangkar perkutut dan rajin menjaga kebersihan sangkar atau sangkar dan lingkungan sekitarnya dengan baik. 

Subscribe to receive free email updates:

ADS