ADS

3 Species Gres Dalam Genus Copsychus

Copsychus, yaitu genus yang terkenal di Indonesia, beberapa species dari genus ini tetap menjadi favorit bagi para penggemar burung, menyerupai Copsychus saularis (Kacer Dada Putih), Copsychus sechellarum (Kacer Hitam) dan Copsychus malabaricus (Murai Batu).

Terdapat 3 species gres berada dalam genus Copsychus. Hal ini sebetulnya bukanlah berarti ditemukannya species baru, melainkan pemisahan beberapa sub-species menjadi species tersendiri. Para mahir melaksanakan beberapa revisi untuk 2 sub-species dari Copsychus malabaricus, dan 1 sub-species dari Copsychus saularis, yang alhasil memastikan 3 sub-species menjadi species tersendiri. Genus Copsychus sendiri sebelumnya berada di bawah family Turdidae, kemudian dialihkan ke dalam family Muscicapidae.

Berikut penjabaran terakhir 2012:
- class:    Aves
- ordo:     Passeriformes
- family:   Muscicapidae
- genus:   Copsychus


Seperti yang selama ini diketahui bahwa keluarga Copsychus terdiri dari 7 species, yaitu:
  1. Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin/ Straits Robin), Kacer Hitam Putih
  2. Copsychus sechellarum (Seychelles Magpie Robin), Kacer Hitam
  3. Copsychus albospecularis (Madagascar Magpie Robin), Kacer Madagascar
  4. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama), Murai Batu
  5. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama), Murai Filipina
  6. Copsychus niger (White Vented Shama), Murai Hitam Filipina
  7. Copsychus cebuensis (Black Shama). Murai Cebu

Sedangkan penambahan species gres tersebut, adalah:
  • Copsychus albiventris (Andaman Shama), Murai Andaman
  • Copsychus mindanensis (Philippine Magpie Robin), Kacer Filipina
  • Copsychus stricklandii (Strickland Shama or White Rumped Shama), Murai Strickland

Berikut sedikit klarifikasi ihwal ke 3 species gres Murai tersebut:

1. Copsychus albiventris (Andaman Shama), Murai Andaman
(pic: kolkatabirds)
Burung ini sebelumnya dikenal sebagai sub-species dari Copsychus malabaricus, yaitu Copsychus malabaricus ssp. albiventris. Tapi dikala ini burung ini telah dipromosikan menjadi suatu species tersendiri dengan nama Copsychus albiventris.
Dari segi postur, bunyi serta abjad Copsycus albiventris, memang tidak terlalu jauh berbeda dengan Copsychus malabaricus, hanya saja burung ini mempunyai bentuk badan dan ekor yang pendek. Mungkin hal ini yang menciptakan para ahli, memisahkan jenis ini menjadi suatu species tersendiri.




2. Copsychus mindanensis (Philippine Shama), Kacer Filipina
(pic: twearth)
Burung ini juga sebelumnya dikenal sebagai salah satu sub-species dari Copsychus saularis, atau lebih dikenal dengan Copsychus saularis ssp. mindanensis. Saat ini telah menjadi suatu species tersendiri dengan nama Copsychus mindanensis.
Dari segi postur, abjad dan bunyi juga tidak berbeda jauh dengan Copsychus saularis,  tapi para mahir rupanya mempunyai pendapat tersendiri, sehingga memisahkan jenis ini menjadi suatu species tersendiri.



3. Copsychus stricklandii (Strickland Shama or White Rumped Shama), Murai Strickland
(pic: pbase)
Burung yang satu ini, telah usang dikenal di Indonesia, alasannya yaitu memang banyak terdapat di pulau Kalimantan Indonesia dan Sabah Malaysia.  Di Indonesia burung ini mempunyai beberapa nama, menyerupai Murai Kepala Putih, Murai Haji, dan lain-lain. Burung ini sebelumnya merupakan salah satu sub-species dari Copsychus malabaricus, yaitu lebih dikenal dengan nama Copsychus malabaricus ssp stricklandii. Saat ini para mahir telah memisahkan burung ini menjadi suatu species tersendiri, yaitu Copsychus stricklandii. Dari segi postur burung ini memang agak berbeda dengan jenis Copsychus malabaricus pada umumnya. Burung Copsychus stricklandii ini mempunyai bentuk badan yang agak bulat, ekor pendek serta bunyi yang lebih monoton dibanding jenis Murai lainnya.




sumber:

Subscribe to receive free email updates:

ADS