ADS

Murai Kerikil Di Indonesia

Murai Batu (White Rumped Shama), kebanyakan dari genus Copsychus, walaupun ada beberapa yang berasal dari genus Trichixos. Burung Murai Batu mempunyai kemampuan berkicau yang sangat baik dan sangat terkenal di kalangan penggemar burung di Indonesia. Di Indonesia burung ini mempunyai beberapa sub-species yang tersebar dari Sumatra, Kalimantan dan Jawa, tapi mempunyai postur dan abjad bunyi yang berbeda-beda. Murai Batu dibedakan menurut subspeciesnya. Konon di pulau Sulawesi pernah ditemukan beberapa ekor burung Murai Batu hidup liar di hutan Sulawesi, tapi itu diduga merupakan migrasi burung Murai Batu dari pulau Kalimantan, alasannya yakni mempunyai abjad dan postur badan yang tidak berbeda.

Burung Murai Batu yang dikenal di Indonesia terdiri dari:

1. Murai Batu Medan
(http://jualmuraibatu.blogspot.com)
Penyebaran: Bukit Lawang, Bohorok, sampai ke kaki gunung Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 25 - 30 cm.
Burung Murai Medan, dianggap sebagai yang terbaik di kelasnya, alasannya yakni kemampuannya paling luar biasa. Di setiap turnamen perlombaan burung, biasanya burung Murai Batu Medan kerap menjadi juaranya, menyisihkan sepupu-sepupunya dari tempat lain.
Murai Batu Medan mempunyai bunyi paling keras, nafas yang panjang serta bisa membawakan lagu kicauan (isian) yang panjang dengan variasi yang lengkap. Ekor panjang dan lentur.

Di Medan (Sumatra Utara), terdapat beberapa jenis Murai Batu yang dikategorikan sebagai Murai Medan, yaitu:
  • Murai Nias
     walaupun ada beberapa yang berasal dari genus  Murai Batu di Indonesia
    (milik Pak Suwarno, Jakarta)
    Penyebaran: pulau Nias. Panjang ekor 20 - 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
    Murai Nias, walau awalnya tidak sepopuler sepupunya dari Medan, tapi juga mempunyai kemampuan tidak kalah hebatnya. Kemampuannya berkicaunya juga baik. Selain itu burung Murai Nias mempunyai keunikan tersendiri, yaitu seluruh bulu bab ekornya berwarna hitam polos. Sehingga sekilas burung ini terlihat berbeda.

  • Murai Mandailing
    Ada juga Murai Medan yang berasal dari tempat Tapanuli Selatan, Mandailing Natal sampai akrab perbatasan dengan Sumatra Barat. Murai Mandailing sering disebut juga sebagai Murai Medan-Mandailing, namun masyarakat setempat di tempat Mandailing-Natal menyebutnya sebagai Murai Mandailing. Ekor tidak sepanjang Murai Medan-Bohorok, ekor agak kaku dan lebih seolah-olah dengan Murai Padang.



2. Murai Batu Aceh
 walaupun ada beberapa yang berasal dari genus  Murai Batu di Indonesia
Penyebaran: di kaki gunung Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 - 30 cm.
Murai Aceh, mempunyai kemampuan yang sama bagusnya dengan sepupunya dari Medan. Murai Aceh tidak jauh berbeda dengan Murai Medan, alasannya yakni wilayah penyebarannya tidak terlalu jauh dengan Murai Batu asal Medan.

Di Aceh, terdapat juga beberapa jenis Murai Batu yang dikategorikan sebagai Murai Aceh, yaitu:

  • Murai Sinabang (Simalur/ Simeulue)
  • Murai Lasia
  • Murai Lampuyang
  • Murai Sabang
  • Murai Ujung Pancu

3. Murai Batu Padang
Penyebaran: Hidup di tempat Pasaman, Sumatra Barat, akrab dengan wilayah perbatasan Sumatra Utara.

Murai Padang, kebanyakan berasal dari tempat Pasaman (habitat hutan Panti, Kumpulan, Lubuk Sikaping, Bonjol dan Rao), Padang Tujuh, Ujung Gading dan Muaro Kiawai yang berbatasan dengan Mandailing Natal provinsi Sumatra Utara ). Berukuran sedikit lebih besar dari Murai Medan, ekor lebih pendek dari Murai Medan.




4. Murai Pagai (Mentawai)
Murai Pagai, kadang disebut juga sebagai Murai Mentawai. Murai Batu Pagai berhabitat di pulau Mentawai. Postur fisik dan ciri-ciri Murai Pagai ini sangat seolah-olah dengan Murai Nias.

Banyak yang beropini kemungkinan Murai Pagai yakni Murai Nias yang terbang bermigrasi ke pulau Mentawai atau bisa juga dari pulau Mentawai bermigrasi ke pulau Nias.






5. Murai Batu Jambi
 walaupun ada beberapa yang berasal dari genus  Murai Batu di IndonesiaPenyebaran: Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.

Murai Jambi, kadang kala disebut sebagai Murai Batu Padang, alasannya yakni Murai Batu Jambi dan Padang mempunyai bentuk dan abjad yang sama.





6. Murai Lahat (Palembang)
Ukuran badan berkisar di antara Murai Padang dan Murai Lampung, ekor lebih pendek dari Murai Padang. ukuran ekor berkisar antara 18 s/d. 23 cm.











7. Murai Enggano
Murai Enggano hidup di pulau Enggano provinsi Bengkulu.

8. Murai Batu Lampung
 walaupun ada beberapa yang berasal dari genus  Murai Batu di IndonesiaPenyebaran: hidup di wilayah Krakatau, Lampung. Ukuran badan lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 - 18 cm.

Murai Lampung mempunyai postur lebih besar sedikit dibanding Murai Medan atau Aceh. Burung ini mempunyai kemampuan yang sama baiknya dengan sepupu-sepupu lainnya di tempat Sumatra. Hanya saja ukuran ekor lebih pendek dari Murai Medan atau Aceh. Namun justru menciptakan burung Murai Lampung lebih atraktif dalam menampilkan gayanya dikala sedang berkicau. Selain itu burung Murai Lampung lebih berakal mengatur nafasnya sehingga burung ini bisa lebih usang berkicau.



9. Murai Batu Palangka (Borneo)
 walaupun ada beberapa yang berasal dari genus  Murai Batu di Indonesia
(milik Yatno Tobago, Palangkaraya)
Penyebaran: Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
panjang ekor 15 - 18 cm, kadang bisa mencapai 20 cm.

Burung Murai Palangka ini juga mempunyai postur lebih besar dari Murai Sumatra, tapi sedikit lebih kecil dari Murai Banjar. Memiliki ekor tidak mengecewakan panjang, di bab ujung ekor agak mekar, dan ekor agak kaku. 



10. Murai Batu Banjar (Borneo)
 walaupun ada beberapa yang berasal dari genus  Murai Batu di Indonesia
(milik Zaka Hedek, Palangkaraya)
Penyebaran: Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Panjang ekor 10 - 12 cm.

Jenis ini paling terkenal di Kalimantan, alasannya yakni sering merajai banyak sekali lomba di Kalimantan. 

Memiliki badan lebih besar dari sepupu-sepupunya di Sumatra. Kemampuan berkicau juga sama baiknya. Volume juga keras, hanya saja nafas tidak sepanjang Murai Batu dari Sumatra.




11. Larwo (Murai Jawa)
 walaupun ada beberapa yang berasal dari genus  Murai Batu di IndonesiaPpenyebaran: Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ukuran badan jauh paling kecil di antara Murai Batu yang ada di Indonesia. Panjang ekor 8 - 10 cm.

Burung Murai Batu jenis ini sudah sangat langka ditemukan di hutan-hutan pulau Jawa. Kemampuan berkicau tidak mengecewakan baik. Dari beberapa pemberitaan dikatakan bahwa burung dinyatakan nyaris punah, diperkirakan hidup di hutan-hutan pulau Jawa hanya tinggal beberapa ekor.


Related
Murai Batu
Murai Batu Import
Kacer



Subscribe to receive free email updates:

ADS